Kamis, 09 Oktober 2014

Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

Epidemiologi Penyakit Tidak Menular ( PTM ) meningkat secara signifikan dan telah menjadi masalah kesehatan masyarakat dan mengancam pertumbuhan ekonomi. PTM merupakan "silent disease " yang menjadi penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

 Epidemiologi Penyakit Tidak Menular



Indonesia mengalami transisi epidemiologi penyakit dan kematian yang disebabkan oleh gaya hidup, meningkatnya sosial ekonomi dan bertambahnya umur harapan hidup. Pada awalnya, penyakit didominasi oleh penyakit menular, namun saat ini penyakit tidak menular ( PTM ) terus mengalami peningkatan dan melebihi penyakit menular.






Proporsi kematian akibat PTM meningkat dari 41,7% tahun 1995 menjadi 49,9% tahun 2001, meningkat menjadi 59,5% pada tahun 2007. Data berdasarkan data SKRT ( Survey Kesehatan Rumah Tangga ) 1995, 2001 dan Riskesdas ( Riset Kesehatan Dasar ) 2007.
Proporsi kematian berdasarkan penyebab kematian tertinggi PTM pada semua umur, Riskesdas 2007  yaitu stroke 15,4%, hipertensi 6,8%, cedera 6,5%, diabetes mellitus 5,7%, tumor ganas / kanker 5,5% dan penyakit jantung 4,6%.











Prevalensi PTM di Indonesia berdasarkan Riskesdas 2013 :
1. hipertensi usia >18 tahun 25,8%
2. PJK umur > 15 tahun 1,5%
3. gagal jantung 0,3%
4. gagal ginjal kronik 0,2%
5. batu ginjal 0,6%
6. rematik 24,7%
7. stroke 12,1%
8. cedera semua umur 8,2%
9. asma 4,5%
10. PPOK umur >= 30 tahun 3,8%
11. kanker 1,4%
12. diabetes mellitus 2,1 %
13. hipertiroid umur >= 15 tahun 0,4%
14. cedera akibat transportasi darat 47,7%

Baberapa faktor risiko PTM berdasarkan hasil Riskesdas 2013 antara lain :
1. obesitas pada laki - laki umur >/ 18 tahun 19,7%
2. obesitas pada perempuan 32,9%
3. obesitas sentral 26,6%
4. konsumsi tembakau umur >/ 15 tahun 36,3%
5. kurang konsumsi sayur buah 93,5%

Transisi epidemiologi penyakit di Indonesia menunjukkan tren peningkatan Penyakit Tidak Menular PTM beserta sejumlah beban kesehatan dan biaya yang menyertai, serta kehilangan produktivitas yang terjadi. Bila kondisi ini dibiarkan berlanjut, maka beban epidemiologi, sosial dan ekonomi PTM bagi Indonesian akan semakin meningkat.

Urgen diperlukan upaya pengendalian yang memadai dan komprehensif melalui promosi, deteksi dini, pengobatan dan rehabilitasi PTM yang baik.


Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular
Pengendalian Penyakit Tidak menular
Surveilans Penyakit Tidak Menular





Tidak ada komentar:

Posting Komentar