Surveilans Penyakit Tidak menular yang dikembangkan di Indonesia adalah surveilans faktor risiko dan surveilans kasus PTM. Untuk mendapatkan DATA YANG AKURAT.
Surveilans Penyakit Tidak Menular memberikan gambaran kondisi riil di masyarakat Indonesia dengan akurat. Hal ini sangat diperlukan untuk pengambilan tindakan penanggulangan, pencegahan secara efektif dan efisien.
Angka kematian akibat PTM seperti stroke, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, diabetes mellitus dan penyakit paru obstruktif kronis telah melebihi angka kematian akibat penyakit menular.
Penyakit Tidak Menular dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko seperti merokok, diet tidak sehat, kurang aktivitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol.
Penyakit Tidak Menular
Penyakit Tidak Menular beserta definisi, pengertian, daftar, penyebab, gejala dan program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
Kamis, 09 Oktober 2014
Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Epidemiologi Penyakit Tidak Menular ( PTM ) meningkat secara signifikan dan telah menjadi masalah kesehatan masyarakat dan mengancam pertumbuhan ekonomi. PTM merupakan "silent disease " yang menjadi penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Indonesia mengalami transisi epidemiologi penyakit dan kematian yang disebabkan oleh gaya hidup, meningkatnya sosial ekonomi dan bertambahnya umur harapan hidup. Pada awalnya, penyakit didominasi oleh penyakit menular, namun saat ini penyakit tidak menular ( PTM ) terus mengalami peningkatan dan melebihi penyakit menular.
Proporsi kematian akibat PTM meningkat dari 41,7% tahun 1995 menjadi 49,9% tahun 2001, meningkat menjadi 59,5% pada tahun 2007. Data berdasarkan data SKRT ( Survey Kesehatan Rumah Tangga ) 1995, 2001 dan Riskesdas ( Riset Kesehatan Dasar ) 2007.
Proporsi kematian berdasarkan penyebab kematian tertinggi PTM pada semua umur, Riskesdas 2007 yaitu stroke 15,4%, hipertensi 6,8%, cedera 6,5%, diabetes mellitus 5,7%, tumor ganas / kanker 5,5% dan penyakit jantung 4,6%.
Prevalensi PTM di Indonesia berdasarkan Riskesdas 2013 :
1. hipertensi usia >18 tahun 25,8%
2. PJK umur > 15 tahun 1,5%
3. gagal jantung 0,3%
4. gagal ginjal kronik 0,2%
5. batu ginjal 0,6%
6. rematik 24,7%
7. stroke 12,1%
8. cedera semua umur 8,2%
9. asma 4,5%
10. PPOK umur >= 30 tahun 3,8%
11. kanker 1,4%
12. diabetes mellitus 2,1 %
13. hipertiroid umur >= 15 tahun 0,4%
14. cedera akibat transportasi darat 47,7%
Baberapa faktor risiko PTM berdasarkan hasil Riskesdas 2013 antara lain :
1. obesitas pada laki - laki umur >/ 18 tahun 19,7%
2. obesitas pada perempuan 32,9%
3. obesitas sentral 26,6%
4. konsumsi tembakau umur >/ 15 tahun 36,3%
5. kurang konsumsi sayur buah 93,5%
Transisi epidemiologi penyakit di Indonesia menunjukkan tren peningkatan Penyakit Tidak Menular PTM beserta sejumlah beban kesehatan dan biaya yang menyertai, serta kehilangan produktivitas yang terjadi. Bila kondisi ini dibiarkan berlanjut, maka beban epidemiologi, sosial dan ekonomi PTM bagi Indonesian akan semakin meningkat.
Urgen diperlukan upaya pengendalian yang memadai dan komprehensif melalui promosi, deteksi dini, pengobatan dan rehabilitasi PTM yang baik.
Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular
Pengendalian Penyakit Tidak menular
Surveilans Penyakit Tidak Menular
Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Indonesia mengalami transisi epidemiologi penyakit dan kematian yang disebabkan oleh gaya hidup, meningkatnya sosial ekonomi dan bertambahnya umur harapan hidup. Pada awalnya, penyakit didominasi oleh penyakit menular, namun saat ini penyakit tidak menular ( PTM ) terus mengalami peningkatan dan melebihi penyakit menular.
Proporsi kematian akibat PTM meningkat dari 41,7% tahun 1995 menjadi 49,9% tahun 2001, meningkat menjadi 59,5% pada tahun 2007. Data berdasarkan data SKRT ( Survey Kesehatan Rumah Tangga ) 1995, 2001 dan Riskesdas ( Riset Kesehatan Dasar ) 2007.
Proporsi kematian berdasarkan penyebab kematian tertinggi PTM pada semua umur, Riskesdas 2007 yaitu stroke 15,4%, hipertensi 6,8%, cedera 6,5%, diabetes mellitus 5,7%, tumor ganas / kanker 5,5% dan penyakit jantung 4,6%.
Prevalensi PTM di Indonesia berdasarkan Riskesdas 2013 :
1. hipertensi usia >18 tahun 25,8%
2. PJK umur > 15 tahun 1,5%
3. gagal jantung 0,3%
4. gagal ginjal kronik 0,2%
5. batu ginjal 0,6%
6. rematik 24,7%
7. stroke 12,1%
8. cedera semua umur 8,2%
9. asma 4,5%
10. PPOK umur >= 30 tahun 3,8%
11. kanker 1,4%
12. diabetes mellitus 2,1 %
13. hipertiroid umur >= 15 tahun 0,4%
14. cedera akibat transportasi darat 47,7%
Baberapa faktor risiko PTM berdasarkan hasil Riskesdas 2013 antara lain :
1. obesitas pada laki - laki umur >/ 18 tahun 19,7%
2. obesitas pada perempuan 32,9%
3. obesitas sentral 26,6%
4. konsumsi tembakau umur >/ 15 tahun 36,3%
5. kurang konsumsi sayur buah 93,5%
Transisi epidemiologi penyakit di Indonesia menunjukkan tren peningkatan Penyakit Tidak Menular PTM beserta sejumlah beban kesehatan dan biaya yang menyertai, serta kehilangan produktivitas yang terjadi. Bila kondisi ini dibiarkan berlanjut, maka beban epidemiologi, sosial dan ekonomi PTM bagi Indonesian akan semakin meningkat.
Urgen diperlukan upaya pengendalian yang memadai dan komprehensif melalui promosi, deteksi dini, pengobatan dan rehabilitasi PTM yang baik.
Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular
Pengendalian Penyakit Tidak menular
Surveilans Penyakit Tidak Menular
Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Pengendalian Penyakit Tidak Menular berpokok pada pengendalian FAKTOR RISIKO PTM, dukungan pada masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.
Pengendalian Penyakit Tidak Menular :
Faktor Risiko PTM
Pengendalian Penyakit Tidak Menular :
Faktor Risiko PTM
Program Penyakit Tidak Menular
Program Penyakit Tidak Menular memerlukan tersedianya data dan informasi epidemiologi PTM sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta upaya peningkatan kewaspadaan dan respon cepat dan tepat.
Program Penyakit Tidak Menular
Program pengendalian penyakit tidak menular selekasnya dilaksanakan secara memadai dan komprehensif melalui promosi, pengobatan dan rehabilitasi. Program PTM didukung tersedianya data dan informasi yang tepat dan akurat secara sistematis dan terus - menerus melalui sistem surveilans yang baik.
Program Penyakit Tidak Menular
Program pengendalian penyakit tidak menular selekasnya dilaksanakan secara memadai dan komprehensif melalui promosi, pengobatan dan rehabilitasi. Program PTM didukung tersedianya data dan informasi yang tepat dan akurat secara sistematis dan terus - menerus melalui sistem surveilans yang baik.
Penyebab Penyakit Tidak Menular
Penyebab Penyakit Tidak Menular merupakan banyak faktor risiko yang 80% merupakan faktor perilaku yang bisa dimodifikasi, sementara 20 % merupakan faktor umur dan keturunan.
Penyebab Penyakit Tidak Menular
Faktor Risiko PTM diantaranya :
Penyebab Penyakit Tidak Menular
Faktor Risiko PTM diantaranya :
merokok
diet tidak sehat, kurang serat sayur dan buah serta tinggi gula, garam dan lemak
olahraga menyehatkan badan mencegah PTM
Penyakit Tak Menular
Penyakit Tak Menular sering dikenal dengan Penyakit Tidak Menular merupakan masalah sekaligus tantangan baru bagi pembangunan kesehatan masyarakat.
Penyakit Tak menular semakin meningkat morbiditas dan mortalitasnya.
Morbiditas dan mortalitas PTM telah meningkat dengan signifikan dan berdampak peda kerugian fisik, psikis, sosial, dan ekonomi keluarga dan negara.
Penyakit Tidak Menular
Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Penyakit Tak menular semakin meningkat morbiditas dan mortalitasnya.
Morbiditas dan mortalitas PTM telah meningkat dengan signifikan dan berdampak peda kerugian fisik, psikis, sosial, dan ekonomi keluarga dan negara.
Penyakit Tidak Menular
Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Jenis Penyakit Tidak Menular
Jenis Penyakit Tidak Menular sebagian besar merupakan penyakit yang bersifat kronis dan membutuhkan waktu panjang untuk perawatan dan pengobatannya.
Jenis penyakit Tidak Menular
Penyebab PTM
Faktor Risiko PTM
Epidemiologi PTM
Penyakit Tidak Menular
Jenis penyakit Tidak Menular
Penyebab PTM
Faktor Risiko PTM
Epidemiologi PTM
Penyakit Tidak Menular
Langganan:
Postingan (Atom)